Kala Cinta Bersemi
Malam itu, langit turut berduka akan kepalsuan cinta pertama bagi seorang gadis kecil. Kemarahan dan rasa kesal yang penuh dendam mencuat seakan kan terus meloncat keluar dalam sesaknya dada yang tertekan pertanyaan "Mengapa?"
Untungnya, ditengah kegelapan malam seorang pangeran menghangatkan gadis kecil dengan kelembutan perkataannya. Pangeran yang dikenalnya beberapa hari lalu melelapkan perasaan sakit hati gadis kecil, tak hanya menyembuhkan namun menutupi semuanya. Selang waktu berjalan dengan kecepatan penuhnya, saat itu hampir tengah malam. Hal - hal yang diucapkan pangeran membangunkan hati gadis kecil, sebuah perasaan berbeda terasa dalam bilik hati gadis kecil.
Orang yang menemani gadis kecil akhir - akhir ini saat dirinya kesepian ...... itu pangeran
Orang yang mendengarkan saat gadis kecil berkata - kata ...... itu pangeran
Orang yang selalu memberikan solusi atas semua masalah gadis kecil ........... itu pangeran
dan.......... pangeran seakan menjadi kotak curhat gadis kecil.
Muncul perasaan, keinginan tak mau kehilangan, dan sebuah keberanian dalam kepolosan gadis kecil. Akhirnya, yaaaaaaaaaaah ... kata itu terucap juga. Tapi pernyataan keinginan akan sebuah ikatan itu bukan terlontar dari sang pangeran, tetapi dari seorang gadis kecil.
Itu hal yang tidak biasa. Pangeran sempat tercengang dan mengiyakan pernyataan cinta gadis kecil yang menjadi lembaran pertama dalam buku cinta pertama yang sesungguhnya bagi gadis kecil.
***
Hari - Hari Penuh Bahagia
Semua hari yang gadis kecil lalui bahkan saat pertemanan sebelum ada ikatan seperti ini saja sudah sangat indah bagi seorang gadis kecil. Apalagi bila ditambah hal yang melengkapi hatinya. Awalnya semua indah dan semakin indah. Tak pernah mengenyahkan semua keindahan yang telah terukir sejak pertemanan awal menjadi sebuah ikatan yang seistimewa ini. Yang terukir dari hujan cinta yang menenangkan hati gadis kecil, seperti pelangi keindahan penuh warna - warni mewarnai sisi penuh cinta gadis kecil. Gadis kecil kini menjadi bintang dimanapun dalam pandangan sang pangeran. Semua berjalan ....... berlalu ....... dan berputar begitu saja.
Sebuah ikatan dengan kepolosan pacar kedua walaupun cinta murni pertama bagi gadis kecil dan usaha akan pengkisahan cinta kedua bagi pangeran. Seperti, benar - benar percintaan dua anak kecil yang tak mengerti akan sebuah masalah.
Yaa... pangeran menjadi pesulap bagi gadis kecil.
Mengubah segalanya menjadi begitu indah.
***
Air Mata Tanpa Henti
Semua benar - benar indah.
Hingga ..... satu langkah penuh kecerobohan telah dipijakkan gadis kecil. Saat itu gadis kecil meninggalkan tempat yang didatangi pangeran dan meninggalkan sesuatu hingga hubungan yang sebenarnya tidak direstui itu pun ketahuan. Dan berakhir disaat bersamaan. Semua benar - benar berakhir.
Semua berakhir?
Semua berakhir?
Secepat rasa cinta yang tumbuh begitu saja, secepat itu pula kisah itu berakhir. Hanya dalam hitungan hari semua bersemi dan berjalan ........... dan berakhir pula.
Secepat inikah kisah ini harus berakhir?
Bukankah gadis kecil seorang penulis?
Tidak bisakah gadis kecil dan pengeran menggoreskan kembali kisah cinta mereka dengan rentetan yang lebih panjang? Yang akan berakhir sampai tangan mereka tak dapat lagi memegang pena?
Yang akan berakhir sampai pikiran mereka tak mampu lagi mencipta kisah yang tergurai?
Pangeran tak mau gadis kecil terluka bila ikatan tanpa restu ini terus mereka jalani sedang gadis kecil ingin semua kembali seperti dahulu, apapun yang terjadi.
Tapi, apa mau dikata. Berakhir, tetap saja berakhir.
Pangeran yang menghapus sedikit tetesan air mata yang menetes kini menjadi penyebab ketidak mampuan lagi gadis kecil untuk meneteskan air mata nya.
Habis .......
Tak mampu lagi ........
Semua berakhir begitu saja, bagai debu yang tertiup angin dengan mudahnya
Tanpa jejak, semua menghilang.
Tanpa kenangan lain, selain pesan penuh kesakitan
***
Epilog
Tak mampu menuliskan apa - apa lagi .......... terlalu sakit. Benar - benar sulit *masih meneteskan air mata